PENDAHULUAN
Penyakit pada
ayam bisa disebabkan oleh parasit, bakteri, dan virus. Penyakit yang disebabkan
parasit biasanya menempel pada ayam dan menghisap darahnya. Penyakit yang
disebabkan bakteri bisa disembuhkan dengan obat sedangkan penyakit yang
disebabkan oleh virus hanya antibodi dari unggas tersebut yang bisa
menyembuhkannya.
Pengetahuan terhadap jenis penyakit pada unggas sangat
penting. Karena dengan mengetahui jenis dan penyebab penyakit tersebut dapat
mencegah dan mengobatinya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Penyakit yang disebabkan parasit
a.
Cacingan
Karena
penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan terpelihara
baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor maka
mungkin ayam terserang cacingan.
Ciri
serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot
dan kurang aktif.
b.
Kutu
Banyak
menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tidak terlihat tapi bila
bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan
gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari
langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat.
Penggunaan semprotan kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan
ini tidak boleh mengenai tangan dan mata secara langsung dan penyemprotan
dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tidak
aktif.
2.2. Penyakit yang
disebabkan oleh bakteri
a. Salmonellosispullorum
(Pullorum, Bacillary white diarrhoea)
Penyebab:
Bakteri Salmonella pullorum. Bersifat non-motil, non spora dan tidak membentuk kapsul,
bakteri batang gram negative. Penularan penyakit secara vertical terjadi melalui
telur ayam (transovarian). Kontaminasi juga bisa terjadi melalui feses,
pakan, dan air minum, incubator. Penularan secara horizontal terjadi dari unggas
satu ke unggas lainnya.
Pencegahan
dan pengobatan: Pengujian kelompok breeder menggunakan serum aggulatination atau
enzyme linked immuneo sorbent assay (ELISA). Kontrol secara teratur hewan carrier
terutama rodensia. Lakukan penyemprotan atau fumigasitelur dengan formaldehyde.
Spray ruang penyimpanan telur dengan 2.5% hydrogen peroxide dan 1% quaternary
ammonia. Pakan pellet dapat membantu membunuh bakteri. Proses pemanasan selama Pelleting
membunuh bakteri. Sebagian besar negara memiliki program nasional untuk kontrol
Salmonella pullorum melalui radiasi pakan untuk membunuh bakteri.
b. Collibacillosis
Collibacillosi
sadalah penyakit infeksius pada unggas yang disebabkan oleh kuman Echerichia coli
yang pathogen/ganas baik secara primer maupun secara sekunder.
Berikut
ini gejala yang timbul pada penyakit ini adalah: napsu makan menurun, ayam lesu dan tidak bergairah, bulu kasar, sesak
napas, kotoran banyak menempel di anus, dan diare.
Kuman
E.coli kebanyakan sensitif/peka terhadap beberapa antibiotika seperti kelompok aminoglukosida
(NEOXIN), polipeptida (MOXACOL), tetrasiklin, Sulfonamida, trimethoprim (COLIMAS)
dan Quinolon (CIPROMAS, ENROMAS). Apabila setelah diobati dengan berbagai antimikroba
tidak terjadi perubahan ke arah penyembuhan, maka perlu dilakukan uji sensitivitas.
Pencegahan
dengan menggunakan obat suntik Hiprasulfa–TS dan Gentipra, serta spray kandang dengan
desinfektan Biodes-100, Septocid dan Glutamas, maupun pengobatan dengan menggunakan
Neoxin, Moxacol, Colimas, Cipromas maupun Enromas, agar diperhatikan benar cara
dan dosis pemakaiannya dan dilaksanakan sesuai dengan anjuran dari pembuatnya, agar
mendapatkan efek pengobatan yang maksimal.
c. Kolera
Penyebab
penyakit ini adalah bakteri Pasteurella gallinarum atau Pasteurella multocida. Biasanya
menyerang ayam pada usia 12 minggu. Penyakit ini menyerang ayam petelur dan
pedaging. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis. Ayam yang
terserang kolera akan mengalami penurunan produktivitas bahkan mati. Bakteri
ini menyerang pernapasan dan pencernaan. Kolera dapat ditularkan melalui kontak
langsung, pakan, minuman, peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada
serangan akut, kematian dapat terjadi secara tiba-tiba.
Penyakit
ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam
menyerang kalkun dan burung merpati. Penyebab: pasteurella multocida. Gejala:
pada serangan yang serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar. Pengendalian:
dengan antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
d. Foel typhoid
Sasaran yang disering adalah ayam muda/remaja dan dewasa.
Penyebab: Salmonella gallinarum. Gejala: ayam mengeluarkan tinja yang berwarna
hijau kekuningan. Pengendalian: dengan antibiotika/preparat sulfa.
2.3. penyakit yang
disebabkan oleh virus
a. Newcastle disease
(ND)
ND adalah penyakit oleh virus yang populer di peternak
ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan.
Penemuan tersebut tidak tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa,
penyakit ini ditemukan lagi dan diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit
ini disebut Newcastle disease.
b. Infeksi bronchitis
Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa
penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit
pernafasan yang serius untuk anak ayam dan ayam remaja. Tingkat kematian ayam
dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Bila menyerang ayam
petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tidak normal, putih telur encer
dan kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yang normal selalu ada
ditengah). Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini tetapi dapat dicegah dengan
vaksinasi.
c. Infeksi
laryngotracheitis
Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan
yang serius terjadi pada unggas. Penyebab: virus yang diindetifikasikan dengan
Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dengan desinfektan, misalnya
karbol. Pengendalian: belum ada obat untuk mengatasi penyakit ini; pencegahan
dilakukan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.
d. Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah
Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya
menyerang anak ayam umur 3–6 minggu. Penyakit karena Jamur dan Toksin. Penyakit
ini karena ada jamur atau sejenisnya yang merusak makanan. Hasil perusakan ini
mengeluarkan zak racun yang kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan
yang menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun.
BAB
III
KESIMPULAN
Pengetahuan
mengenai penyakit pada unggas sangatlah penting. Sehingga peternak dapat
mencegah dan mengobati penyakit tersebut sesuai dengan jenis penyakitnya.
DAFTAR
USATAKA
http://ayamjagoan.wordpress.com/2012/07/25/jenis-penyakit-ayam/
http://torajacybernews.com/umum/berbagai-macam-penyakit-bakteri-pada-ayam.html
http://blogs.unpad.ac.id/dwicipto/files/2011/02/Kuliah-8.-Penyakit-Bakterial-1b.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar