Photobucket

Selasa, 20 November 2012

Penyakit pada Unggas


BAB I
PENDAHULUAN
            Penyakit pada ayam bisa disebabkan oleh parasit, bakteri, dan virus. Penyakit yang disebabkan parasit biasanya menempel pada ayam dan menghisap darahnya. Penyakit yang disebabkan bakteri bisa disembuhkan dengan obat sedangkan penyakit yang disebabkan oleh virus hanya antibodi dari unggas tersebut yang bisa menyembuhkannya.
            Pengetahuan terhadap jenis penyakit pada unggas sangat penting. Karena dengan mengetahui jenis dan penyebab penyakit tersebut dapat mencegah dan mengobatinya.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Penyakit yang disebabkan parasit
a. Cacingan
Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan terpelihara baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan.
Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot dan kurang aktif.
b. Kutu
Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tidak terlihat tapi bila bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tidak boleh mengenai tangan dan mata secara langsung dan penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tidak aktif.
2.2. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri
a. Salmonellosispullorum (Pullorum, Bacillary white diarrhoea)
Penyebab: Bakteri Salmonella pullorum. Bersifat non-motil, non spora dan tidak membentuk kapsul, bakteri batang gram negative. Penularan penyakit secara vertical terjadi melalui telur ayam (transovarian).   Kontaminasi juga bisa terjadi melalui feses, pakan, dan air minum, incubator. Penularan secara horizontal terjadi dari unggas satu ke unggas lainnya.
Pencegahan dan pengobatan: Pengujian kelompok breeder menggunakan serum aggulatination atau enzyme linked immuneo sorbent assay (ELISA). Kontrol secara teratur hewan carrier terutama rodensia. Lakukan penyemprotan atau fumigasitelur dengan formaldehyde. Spray ruang penyimpanan telur dengan 2.5% hydrogen peroxide dan 1% quaternary ammonia. Pakan pellet dapat membantu membunuh bakteri. Proses pemanasan selama Pelleting membunuh bakteri. Sebagian besar negara memiliki program nasional untuk kontrol Salmonella pullorum melalui radiasi pakan untuk membunuh bakteri.

b. Collibacillosis
Collibacillosi sadalah penyakit infeksius pada unggas yang disebabkan oleh kuman Echerichia coli yang pathogen/ganas baik secara primer maupun secara sekunder.
Berikut ini gejala yang timbul pada penyakit ini adalah: napsu makan menurun,  ayam lesu dan tidak bergairah, bulu kasar, sesak napas, kotoran banyak menempel di anus, dan diare.
Kuman E.coli kebanyakan sensitif/peka terhadap beberapa antibiotika seperti kelompok aminoglukosida (NEOXIN), polipeptida (MOXACOL), tetrasiklin, Sulfonamida, trimethoprim (COLIMAS) dan Quinolon (CIPROMAS, ENROMAS). Apabila setelah diobati dengan berbagai antimikroba tidak terjadi perubahan ke arah penyembuhan, maka perlu dilakukan uji sensitivitas.
Pencegahan dengan menggunakan obat suntik Hiprasulfa–TS dan Gentipra, serta spray kandang dengan desinfektan Biodes-100, Septocid dan Glutamas, maupun pengobatan dengan menggunakan Neoxin, Moxacol, Colimas, Cipromas maupun Enromas, agar diperhatikan benar cara dan dosis pemakaiannya dan dilaksanakan sesuai dengan anjuran dari pembuatnya, agar mendapatkan efek pengobatan yang maksimal.

c. Kolera
Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella gallinarum atau Pasteurella multocida. Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Penyakit ini menyerang ayam petelur dan pedaging. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis. Ayam yang terserang kolera akan mengalami penurunan produktivitas bahkan mati. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan. Kolera dapat ditularkan melalui kontak langsung, pakan, minuman, peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada serangan akut, kematian dapat terjadi secara tiba-tiba.
Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun dan burung merpati. Penyebab: pasteurella multocida. Gejala: pada serangan yang serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar. Pengendalian: dengan antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).

d. Foel typhoid
            Sasaran yang disering adalah ayam muda/remaja dan dewasa. Penyebab: Salmonella gallinarum. Gejala: ayam mengeluarkan tinja yang berwarna hijau kekuningan. Pengendalian: dengan antibiotika/preparat sulfa.
2.3. penyakit yang disebabkan oleh virus
a. Newcastle disease (ND)
            ND adalah penyakit oleh virus yang populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan. Penemuan tersebut tidak tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi dan diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease.
b. Infeksi bronchitis
            Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yang serius untuk anak ayam dan ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Bila menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tidak normal, putih telur encer dan kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yang normal selalu ada ditengah). Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi.
c. Infeksi laryngotracheitis
            Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yang serius terjadi pada unggas. Penyebab: virus yang diindetifikasikan dengan Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dengan desinfektan, misalnya karbol. Pengendalian: belum ada obat untuk mengatasi penyakit ini; pencegahan dilakukan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.
d. Gumboro
            Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu. Penyakit karena Jamur dan Toksin. Penyakit ini karena ada jamur atau sejenisnya yang merusak makanan. Hasil perusakan ini mengeluarkan zak racun yang kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yang menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun.


BAB III
KESIMPULAN
            Pengetahuan mengenai penyakit pada unggas sangatlah penting. Sehingga peternak dapat mencegah dan mengobati penyakit tersebut sesuai dengan jenis penyakitnya.



DAFTAR USATAKA


http://ayamjagoan.wordpress.com/2012/07/25/jenis-penyakit-ayam/

http://torajacybernews.com/umum/berbagai-macam-penyakit-bakteri-pada-ayam.html

http://blogs.unpad.ac.id/dwicipto/files/2011/02/Kuliah-8.-Penyakit-Bakterial-1b.pdf

Tidak ada komentar:

Photobucket
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...