BAB I
PENDAHULUAN
Praktikum Biologi dengan materi Pengenalan Jaringan Tumbuhan bertujuan untuk mengenal jaringan tumbuhan, yaitu mengetahui berbagai sel jaringan yang ada pada akar dan batang tumbuhan, membedakan sel jaringan tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Manfaat praktikum ini adalah praktikan dapat mengenal struktur daun, batang, dan akar dengan pengamatan secara langsung, melihat perbedaan antara jaringan epidermis, jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut, serta dapat membedakan struktur jaringan tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Jaringan
Jaringan merupakan suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama (Sutrian dan Cipta, 2004). Aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa dapat dibedakan lagi berdasarkan bentuk dan fungsinya, yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut tumbuhan. Fungsi jaringan bergantung penataan dan koordinasi jaringan yang mendirikannya (Radiopoetro, 2000). Tumbuhan monokotil memiliki akar serabut tidak berkambium dan pembuluh angkut yang terlalu teratur sedangkan tulang daunnya menjari (Cahyana, 2003). Akar tumbuhan dikotil dilindungi oleh semacam tudung akar disebut kaliptra dan tidak memiliki kaliptrogen pada ujung akar (Salisbury et al., 1995). Akar dikotil mempunyai kambium sebagai meristem sekunder, sedangkan akar jagung monokotill tidak mempunyai kambium (Fried, 2000).
2.2. Macam – macam Jaringan Tumbuhan
2.2.1. Jaringan Dikotil
2.2.2.1 Jaringan Meristem, jaringan meristem mampu membelah terus dan membentuk sel-sel baru (Sutrian dan Cipta, 2004).Jaringan meristem merupakan jaringan yang tetap bersifat embrional, yaitu memiliki kemampuan untuk terus membelah diri tak terbatas. Menurut asalnya, meristem dibedakan menjadi meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer adalah jaringan meristem yang sel-selnya berkembang dari sel-sel embrional membelah secara mitosis dan menghasilkan pertumbuhan primer pada tumbuhan, yang menyebabkan tumbuhan dapat bertambah tinggi. Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah terdiferensiasi, tetapi aktif membelah. Jaringan meristem akan menghasilkan partumbuhan sekunder yang menyebabkan batang menjadi bertambah besar. Meristem berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi meristem apikal yang terdapat pada ujung–ujung pokok batang dan cabang serta ujung akar, meristem interkalar yang terdapat diantara jaringan dewasa, misalnya pada ruas batang, dan meristem lateral yang terletak sejajar dengan pembentukan organ. Sel–sel penyusun jaringan meristem berdinding tipis, penuh dengan protoplasma, isodiometris, dan vakuola relatif kecil (Pratiwi, 2004).
2.2.1.2 Jaringan epidermis, jaringan epidermis melindungi jaringan sel di seblah dalam (Sutrian dan Cipta, 2004). Epidermis merupakan bagian terluar dari tubuh tumbuhan dan sel-selnya hidup. Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari kekeringan dan infeksi. Sel-sel epidermis berbentuk kotak, tersusun rapat, tidak berklorofil. Bentuk khusus sel epidermis yang telah berubah struktur dan fungsinya diantaranya adalah stomata (Pratiwi, 2004).
2.2.1.3. Jaringan parenkim, jaringan parenkim tersususun oleh sel-sel hidup yang aktif melakukan kegiatan, berbentuk bulat dengan diameter bervariasi. Jaringan parenkim membentuk daging buah, membentuk endosperm, menyimpan makanan cadangan (pada mesofil), sebagai penyokong tubuh bila vakuolanya berisi air (pada tumbuhan lunak seperti bayam) (Sutrian dan Cipta, 2004). Parenkim terdiri dari kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda–beda. Sel–sel parenkim mampu mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa, sehingga berperan penting dalam proses regenerasi. Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis dan lentur. Sel parenkim mengalami penebalan, berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar, selnya banyak memiliki ruang antarsel, dapat membelah, dan dapat terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus (Prihastanti, 2003).
2.2.1.4. Jaringan Penyokong, Jaringan penyokong atau jaringan penguat pada tumbuhan terdiri atas banyak sel kolenkim dan sklerenkim (Pratiwi, 2004). Jaringan kolenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel–sel hidup yang memiliki selulosa tebal yang terletak pada bagian terluar batang dan urat daun, serta berfungsi sebagai penyokong dan memperkuat organ. Jaringan sklerenkim terdiri atas sel – sel mati yang tebal karena adanya penumpukan lignin pada dindingnya. Berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan (Sutrian dan Cipta, 2004).
2.2.1.5. Jaringan pengangkut, jaringan pengangkut terbentuk dari sel–sel yang kedudukan atau letaknya membentang menurut arah pengangkutan. Kedudukan yang demikian nampak sebagai rangkaian sel, seakan–akan ada pembuluh–pembuluh di dalam organ tumbuhan dan mewujudkan suatu sistem jaringan. Jaringan pengangkut tumbuhan terdiri dari sel xilem dan floem (Sutrian dan Cipta, 2004). Jaringan xilem terdapat pada bagian kayu tanaman. Fungsinya untuk menyalurkan air dari akar menuju daun. Xilem terdiri dari unsur trakeal, serabut xilem yang terdiri dari sel–sel panjang dan ujungnya runcing, parenkim kayu yang berisi berbagai zat cadangan makanan. Jaringan floem yang berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri dari pembuluh tipis yang berbentuk tabung, sel pengiring, serabut floem dengan ujung yang berhimpit dan berukuran panjang, dan parenkim floem yang selnya hidup memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah halaman (Pratiwi, 2004).
2.2.2. Jaringan Monokotil
2.2.2.1. Jaringan meristem, jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang senantiasa membelah. Jaringan meristem terdapat di ujung batang dan ujung akar dan disebut meristem apikal atau meristem primer. Jaringan meristem juga terdapat pada ruas-ruas batang dan batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Jaringan ini disebut meristem lateral atau meristem sekunder. Meristem lateral pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae terdapat pada kambium. Menurut Sudjadi (2005) bahwa epidermis batang, sel-sel jaringan ini akan menebal dan dilapisi oleh kutikula mak fungsi utama epidermis batang sebagai pelindung. Aktivitas meristem apikal menghasilkan pertumbuhan memanjang pada batang atau akar. Per-tumbuhan yang dihasilkan disebut pertumbuhan primer. Aktivitas meristem lateral menyebabkan bertambahnya ukuran diameter batang atau memanjangnya ruas-ruas batang. Pertumbuhan yang dihasilkan disebut pertumbuhan sekunder Fungsi utama sel-sel meristem adalah mitosis. Sel-selnya berdinding tipis dan kecil tanpa vakuola tengah dan tidak ada ciri-ciri khusus (Pratiwi, 2004).
Jaringan ini disebut meristem lateral atau meristem sekunder. Meristem lateral pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae terdapat pada kambium. Menurut Sudjadi (2005) bahwa epidermis batang, sel-sel jaringan ini akan menebal dan dilapisi oleh kutikula mak fungsi utama epidermis batang sebagai pelindung. Aktivitas meristem apikal menghasilkan pertumbuhan memanjang pada batang atau akar. Per-tumbuhan yang dihasilkan disebut pertumbuhan primer. Aktivitas meristem lateral menyebabkan bertambahnya ukuran diameter batang atau memanjangnya ruas-ruas batang. Pertumbuhan yang dihasilkan disebut pertumbuhan sekunder Fungsi utama sel-sel meristem adalah mitosis. Sel-selnya berdinding tipis dan kecil tanpa vakuola tengah dan tidak ada ciri-ciri khusus (Pratiwi, 2004).
2.2.2.2. Jaringan epidermis, epidermis tersusun atas sel-sel yang rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, memanjang sejajar dengan sumbu akar, pada penampang melintang berbentuk bulat (Pratiwi, 2004). Ciri-ciri epidermis yaitu yaitu letak selnya rapat tidak rapat ditembus air, selnya hidup dan dapat ditembus udara. Selain sebagai pelindung epidermis berfungsi sebagai tempat keluar masuknya O2 dan CO2. Menurut Sudjadi (2005) bahwa epidermis batang, sel-sel jaringan ini akan menebal dan dilapisi oleh kutikula. Fungsi utama epidermis batang sebagai pelindung.
2.2.2.3. Jaringan parenkim, sel-sel parenkim besar-besar berdinding tipis dan biasanya mempunyai vakuola tengah, kaya akan ruang antar sel (Pratiwi, 2004). Jaringan parenkim ada dua yaitu parenkim karang, merupakan tempat menyimpan hasil fotosintesis untuk sementara waktu dan parenkim palisade yang mempunyai klorofil untuk fotosintesis. Menurut Sudjadi (2005) bahwa epidermis batang, sel-sel jaringan ini akan menebal dan dilapisi oleh kutikula. Fungsi utama epidermis batang sebagai pelindung.
2.2.2.4. Jaringan penyokong, jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan pada pertumbuhan tanaman. Jaringan penyokong ada dua yaitu jaringan kolenkim, jaringan yang berdinding tebal bahwa epidermis batang, sel-sel jaringan ini akan menebal dan dilapisi oleh kutikula mak fungsi utama epidermis batang sebagai pelindung (Sudjadi, 2005). Sel-sel ini memberi tunjangan mekanis bagi tumbuhan. Jaringan sklerenkim merupakan sel-sel sklerenkim yang mengalami penebalan dari zat lignin (Pratiwi, 2004).
2.2.2.5. Jaringan pengangkut, Jaringan pengangkut terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi. Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang letaknya membentang menurut arah pengangkutan dan seakan-akan ada pembuluh-pembuluh di dalam organ tumbuhan dan mewujudkan suatu sistem jaringan (Pratiwi, 2004). Jaringan pengangkut terdiri dari xylem untuk mengangkut air dan garam mineral dalam tanah dari akar ke daun dan floem untuk mengangkut makanan dan hormon ke seluruh tubuh. Epidermis batang, sel-sel jaringan ini akan menebal dan dilapisi oleh kutikula. Fungsi utama epidermis batang sebagai pelindung (Sudjadi, 2005).
BAB III
MATERI DAN METODE
Praktikum Biologi dengan materi Pengenalan Jaringan Tumbuhan yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 3 Oktober 2011 pukul 15.00-17.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro, Semarang.
3.1. Materi.
Alat yang digunakan dalam Praktikum Biologi materi Pengenalan Jaringan Tumbuhan adalah mikroskop untuk mengamati jaringan, kaca objek dan kaca penutup sebagai tempat meletakkan praparat awetan batang dan akar jagung serta kacang tanah. Alat tulis untuk menggambar, dan melaporkan hasil pengamatan. Bahan-bahan yang digunakan adalah akar dan batang jagung serta kacang tanah dalam preparat awetan.
3.2. Metode
Mengamati akar dan daun daribahan tanaman yang telah disediakan dalam bentuk preparat awetan. Mengamati preparat tersebut dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x. Menggambar struktur jaringan tersebut dan menjelaskan perbedaan tanaman monokotil dan dikotil.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Struktur Jaringan Tanaman Jagung
4.1.1. Akar Tanaman Jagung
Berdasarkan hasil pengamatan akar jaringan tanaman jagung, didapatkan hasil sebagai berikut :
Sumber: Data Primer Praktiku, 2011 Sumber:
Ilustrasi 5. Gambar jaringan akar tanaman jagung perbesaran 10x
Keterangan:
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Xylem.
5. Floem
Sumber : Data Primer Praktikum, 2011 Sumber :
Ilustrasi 6. Gambar akar jaringan tanaman jagung perbesaran 40x
Keterangan : Keterangan:
1. Dinding sel 1. korteks
2. Epidermis 2. endodermis
3. Xylem 3. perisikel
4. Floem 4. floem
5. xylem
Berdasarkan hasil praktikum pengenalan jaringan, pengamatan tentang akar jaringan tanaman jagung dengan perbesaran 10x terlihat adanya endodermis, korteks, epidermis, xylem dan floem. Pembuluh xylem mempunyai dinding tebal, sedangkan floem dinding ujungnya berlubang. Xylem dan floem merupakan jaringan campuran. Tumbuhan monokotil memiliki akar serabut. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Cahyana (2003) yang menyatakan bahwa tumbuhan monokotil memiliki akar serabut tidak berkambium dan pembuluh angkut yang terlalu teratur sedangkan tulang daunnya menjari. Hal ini didukung oleh Pratiwi (2004) yang mengatakan jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang letaknya membentang menurut arah pengangkutan dan seakan-akan ada pembuluh-pembuluh di dalam organ tumbuhan dan mewujudkan suatu sistem jaringan.
Berdasarkan hasil praktikum pengenalan jaringan, pengamatan tentang akar jaringan tanaman jagung dengan perbesaran 40x bagian-bagian yang terlihat sama seperti saat pengamatan dengan perbesaran 10x, yaitu adanya korteks, xylem dan floem, hanya saja ini terlihat lebih jelas. Epidermis terletak dibagian terluar dari sel. Dalam pengamatan letak xulem terletak di bagian tengah. Korteks terletak dibagian luar endodermis. Endodermis terletak di tengah. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Pratiwi (2004) yang menyatakan bahwa lapisan endodermis akar terletak di korteks yang berupa sebaris sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Cahyana (2003) yang menyatakan bahwa tumbuhan monokotil memiliki akar serabut tidak berkambium dan pembuluh angkut yang terlalu teratur sedangkan tulang daunnya menjari.
.
4.1.2. Batang Tanaman Jagung
Berdasarkan hasil pengamatan batang jaringan tanaman jagung, didapatkan bagian-bagian sebagai berikut :
Sumber: Data Primer Praktikum, 2011. Sumber:
Ilustrasi 7. Gambar jaringan batang tanaman jagung perbesaran 40x
Keterangan: Keterangan:
1. Epidermis 1. Xylem
2. Jaringan pengankut 2. Floem
3. Xylem 3. Vascular bundle
4. Ground tissue
Sumber : Data Primer Praktikum, 2011 Sumber :
Ilustrasi 8. Gambar batang jaringan tanaman jagung perbesaran 10x dan 40x
Keterangan : Keterangan:
1. Kolenkim 1. Epidermis
2. Floem 2. Jaringan pengangkut
3. Xylem 3. xylem
4. Floem 4. floem
Berdasarkan hasil praktikum, pengamatan batang jaringan tanaman jagung dengan perbesaran 10x bagian-bagian yang terlihat saat pengamatan adalah dinding sel, epidermis, membrane sel, xylem dan floem yang susunannya menyebar. Batang monokotil pada umumnya tersusun oleh epidermis, korteks, dan stele. Batang monokotil mempunyai korteks yang sangat nyata batasnya dengan stele, tetapi da juga yang sangat sempit dan tidak jelas. Perikambium dan empulur tidak nyata dan tidak ada kambium. Tiap berkas pengangkut dikelilingi oleh sarung sklerenkim, serta jaringan dasarnya berupa parenkim dan berkas pengangkut. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Salisbury et al. (1995) yang menyatakan bahwa xylem dan floem pada tanaman monokotil susunannya menyebar. Floem adalah berkas pengangkut yang berbentuk benang-benang plasmodesmata yang mempunyai pori-pori. Fungsinya sebagai alat pengangkut hasil fotosintesis. Hal ini juga sesuai dengan Pratiwi (2004) yang menjelaskan jaringan pengangkut terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi. Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang letaknya membentang menurut arah pengangkutan dan seakan-akan ada pembuluh-pembuluh di dalam organ tumbuhan dan mewujudkan suatu sistem jaringan.
Berdasarkan hasil praktikum, pengamatan batang jaringan tanaman jagung dengan perbesaran 40x bagian-bagian yang terlihat adalah xylem dan floem membrane sel, epidermis. Yang mana epidermis batang sama dengan epidermis akar tanaman jagung. Epidermis terletak dibagian paling luar dari sel. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Pratiwi (2004) yang menjelaskan bahwa jarinan epidermis batang tersusun oleh selapis sel yang rapat, xylem dan floem jaringan pengangkut yang letaknya tidak teratur. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Sudjadi (2005) bahwa tumbuhan dikotil khususnya batang terdiri dari dinding sel, membran sel, epidermis sebagai pelindung, pembuluh angkut (xilem dan floem) yang bertipe kolateral terbuka (antara xilem dan floem terdapat kambium) dan disebelah dalam jaringan pembuluh angkut disebut empulur.
4.2. Struktur Jaringan Tanaman Kacang Tanah
4.2.1. Akar Tanaman Kacang Tanah
Berdasarkan hasil pengamatan akar tanaman kacang tanah, didapatkan bagian-bagian sebagai berikut :
Sumber: Data Primer Praktikum, 2011 Sumber:
Ilustrasi 9. Gambar jaringan akar kacang tanah perbesaran 10x
Keterangan: Keterangan:
1. Epidermis 1. Epidermis
2. Korteks 2. Korteks
3. Endodermis 3. Kambium
4. Xylem 4. Xilem
5. Floem 5. Empelur 6. Floem
Sumber : Data Primer Praktikum, 2011 Sumber :
Ilustrasi 10. Gambar jaringan akar kacang tanah perbesaran 40x
Keterangan:
1. endodermis
2. xilem
3. Floem
Berdasarkan hasil praktikum, pengamatan akar jaringan tanaman kacang tanah dengan perbesaran 10x terlihat adanya dinding sel, xylem dan floem, epidermis dan korteks. Terlihat adanya cambium. Tumbuhan dikotil mempunyai akar tunggang. Irisan melintang akar muda memperlihatkan struktur sel dan jaringan penyusun akar, yaitu epidermis, korteks, xilem, floem, dan empulur. Hal ini sesuai dengan pendapat Fried (2000) yang mengatakan bahwa susunan akar tumbuhan dikotil dilindungi oleh semacam tudung akar disebut kaliptra dan tidak memiliki kaliptrogen pada ujung akar. Akar kacang tanah mempunyai kambium vaskuler dan kambium gabus yang berperan dalam proses penebalan akar dan menghasilkan xilem dan floem. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Sudjadi (2005) bahwa tumbuhan dikotil khususnya batang terdiri dari dinding sel, membran sel, epidermis sebagai pelindung, pembuluh angkut (xilem dan floem) yang bertipe kolateral terbuka (antara xilem dan floem terdapat kambium) dan disebelah dalam jaringan pembuluh angkut disebut empulur.
Berdasarkan hasil praktikum, pengamatan akar jaringan tanaman kacang tanah dengan perbesaran 40x terlihat adanya membran sel, korteks, xylem dan floem sama dengan perbesaran 10x hanya saja perbesaran 40x terlihat lebih jelas. Perbedaan akar jagung (monokotil) dan akar kacang tanah (dikotil) adalah xilem pada tumbuhan dikotil mengumpul di bagian tengah silinder pusat, tersusun seperti bentuk bintang dengan empulur yang kecil atau tanpa empulur, sedangkan pada tumbuhan monokotil xilem dan floem letaknya berselang-seling. Hal ini sesuai dengan pendapat Fried (2000) yang mengatakan bahwa susunan akar tumbuhan dikotil dilindungi oleh semacam tudung akar disebut kaliptra dan tidak memiliki kaliptrogen pada ujung akar. Akar kacang (dikotil) mempunyai kambium sebagai meristem sekunder, sedangkan akar jagung (monokotil) tidak mempunyai kambium.
4.2.2. Batang Tanaman Kacang Tanah
Berdasarkan hasil pengamatan batang tanaman kacang tanah, didapatkan bagian-bagian sebagai berikut :
Sumber : Data Primer Praktikum, 2011 Sumber :
Ilustrasi 11. Gambar jaringan batang kacang tanah perbesaran 10x
Keterangan : Keterangan:
1. Dinding sel 1. Xylem
2. Epidermis 2. Kambium
3. Korteks 3. Floem
4. Xylem 4. Korteks
5. Floem
Sumber: Data Primer Praktikum, 2011. Sumber:
Ilustrasi 12. Gambar jaringan batang kacang tanah perbesaran 40x
Keterangan: Keterangan:
1. Korteks 1. Epidermis
2. Floem 2. Jaringan pengangkut
3. Kambium 3. Empelur
4. Xilem
Berdasarkan praktikum, pengamatan batang jaringan tanaman kacang tanah denagn perbesaran 10x terlihat adanya epidermis, kambium, xylem dan floem. Tumbuhan dikotil atau batang dikotil mempunyai epidermis yang dilengkapi dengan stomata dan berbagai macam trikomata. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Sudjadi (2005) bahwa tumbuhan dikotil khususnya batang terdiri dari dinding sel, membran sel, epidermis sebagai pelindung, pembuluh angkut (xilem dan floem) yang bertipe kolateral terbuka (antara xilem dan floem terdapat kambium) dan disebelah dalam jaringan pembuluh angkut disebut empulur. Sebelah dalam epidermis adalah korteks yang terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Kambium terletak diantara floem dan xylem.
Berdasarkan hasil praktikum, pengamatan batang jaringan tanaman kacang tanah dengan perbesaran 40x terlihat adanya xylem dan floem. Bagian-bagian yang terlihat sama dengan perbesaran 10x. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Sudjadi (2005) bahwa tumbuhan dikotil khususnya batang terdiri dari dinding sel, membran sel, epidermis sebagai pelindung, pembuluh angkut (xilem dan floem) yang bertipe kolateral terbuka (antara xilem dan floem terdapat kambium) dan disebelah dalam jaringan pembuluh angkut disebut empulur. Perbedaan batang monokotil dan dikotil adalah pada batang dikotil terdapat empulur (silinder pusat), letak berkas pengangkutnya teratur melingkar, dan tipe berkas pengangkutnya kolateral terbuka, dan memiliki kambium, sedangkan batang monokotil tidak memiliki empulur, berkas pengangkutnya kolateral tertutup, dan letak berkas pengangkutnya tersebar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa tumbuhan jagung mempunyai akar serabut. Struktur akar tersusun atas jaringan epidermis, jaringan dasar berupa korteks, endodermis, empulur, dan berkas pembuluh. Semua itu dimiliki oleh tumbuhan kacang tanah yang memiliki kambium. Secara umum juga struktur batang tersususn atas epidermis. Perbedaan akar monokotil dan akar dikotil adalah xylem pada tumbuhan dikotil mengumpul di bagian tengah silinder pusat, dengan empulur yang kecil atau tanpa empulur, sedangkan pada tumbuhan monokotil xylem dan floem letaknya berselang-seling. Perbedaan batang monokotil dan dikotil adalah pada batang dikotil terdapat empulur (silinder pusat).
5.2. Saran
Berdasarkan praktikum pengamatan jaringan, praktikan harus mengamati jaringan-jaringan tumbuhan dengan cermat dan teliti, agar bagian-bagiannya dapat terlihat jelas dan diharapkan lebih hati-hati dalam penggunaan alat-alat praktikum dan juga lebih fokus ketika sedang mengamati struktur jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyana, D. 2003. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Fried. 2000. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Prihastanti, E. 2000. Fisiologi Tumbuhan. Fakultas MIPA .UNDIP, Semarang.
Pratiwi, P. A. 2004. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Radiopoetro, 2000, Zoologi: Jakarta: Erlangga.
Salisbury, Frank B dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung
Sudjadi. 2005. Biologi. Erlangga, Jakarta
Sutrian, Yayan dan Cipta, Rineke. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan
( Tentang sel dan jaringan), Jakarta.
untuk mendownload gambar dari masing-masing jaringan silahkan ikuti petunjuk di bawah ini
untuk melihat gambar jaringan akar jagung perbesaran 10x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan akar jagung perbesaran 40x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan akar kacang tanah perbesaran 10x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan akar kacang tanah perbesaran 40x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan batang jagung perbesaran 10x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan batang jagung perbesaran 40x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan batang kacang tanah perbesaran 10x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan batang kacang tanah perbesaran 40x silahkan klik disini
untuk mendownload gambar dari masing-masing jaringan silahkan ikuti petunjuk di bawah ini
untuk melihat gambar jaringan akar jagung perbesaran 10x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan akar jagung perbesaran 40x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan akar kacang tanah perbesaran 10x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan akar kacang tanah perbesaran 40x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan batang jagung perbesaran 10x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan batang jagung perbesaran 40x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan batang kacang tanah perbesaran 10x silahkan klik disini
untuk melihat gambar jaringan batang kacang tanah perbesaran 40x silahkan klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar