Penurunan Kadar
Tanin dengan Penambahan Asam Propionat
Sorghum diolah dengan cara
menambahkan 30% air dan 1% asam propionat dengan konsentrasi 20% berdasarkan
berat/berat pada lama penyimpanan 7, 10 dan 14 hari. Berikut kandungan Tanin
pada Sorghum (%):
Warna biji
|
Sorghum tak diolah
|
Sorghum diolah
|
Uji statistik
|
||||
7
|
10
|
14
|
S
|
P
|
I
|
||
Putih
|
0,382 d
|
0,283 d
|
0,202 d
|
0,195 d
|
**
|
**
|
**
|
coklat
|
2,157 a
|
1,583 b
|
1,026 c
|
0,935 c
|
Keterangan: S, P adalah
keragaman dari faktor jenis sorgum dan lama penyimpanan sorgum diolah, I adalah
interaksi antara jenis sorgum x lama penyimpanan. ** nyata pada P<0,01.
Penurunan Kadar Tanin dengan Metode Fermentasi Ampok.
Sorghum diolah dengan cara perlakuan proses fermentasi
pada suhu ruang (30 ± 3 0C). Proses fermentasi dilakukan selama 84
jam, dan dilakukan pemanenan ampok tiap 12 jam untuk kemudian dilakukan proses
analisis kimia. Berikut kandungan Tanin pada Fermentasi Ampok Sorghum Coklat.
Lama fermentasi
|
Kandungan tanin shorgum yang tak diolah
(mg/g)
|
Kandungan tanin shorgum yang diolah (mg/g)
|
0
|
8,82±0,04
|
0,60±0,01
|
12
|
0,58±0,04
|
|
24
|
0,57±0,02
|
|
36
|
0,57±0,04
|
|
48
|
0,56±0,07
|
|
60
|
0,56±0,07
|
|
72
|
0,52±0,04
|
|
84
|
0,45±0,01
|
jadi
kandungan tanin shorgum yang diolah dengan cara fermentasi Ampok Sorghum turun
dari 0,60 mg/g (0,06%) menjadi 0,45 mg/g (0,045%).
Kedua perlakuan di atas mempunyai kadar penurunan yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh pada pengolahan dengan cara penambahan asam propionat belum diketahui mekanismenya dengan jelas, tetapi kemungkinan prosesnya sama dengan polimerisasi tanin selama pemasakan sorgum yang berhenti apabila kadar air menurun. Penurunan tersebut diduga terjadi polimerisasi tanin menjadi senyawa lebih komplek sehingga sulit untuk dipecah. Pada Fermentasi Ampok Sorghum terjadi diduga dipengaruhi oleh adanya aktivitas mikroba-mikroba seperti khamir dan BAL yang tumbuh selama fermentasi ampok. Enzim tanase dari khamir menyebabkan tanin terdegradasi menjadi senyawa yang lebih sederhana dan terlarut dalam air.
Sumber:
Sujatmiko, Bagus. Sutrisno, Aji. Sofia, Erni. 2011. Degradasi Senyawa Tanin, Asam Fitat, Antitripsin
dan Peningkatan Daya Cerna Protein secara In Vitro pada Sorgum Coklat (Sorghum
bicolor L.Moench) dengan Metode Fermentasi Ampok. Fakultas Teknologi Hasil
Pertanian, Unibraw.
Suci, Dwi Margi dan Setiyanto, Hadi. 2001. Pengaruh Pengolahan Sorgum
Terhadap Penurunan Kadar Tanin Dan Pengukuran Energi Metabolis. Fakultas
Peternakan IPB, Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar